Signifikansi Kelompok Sel Daring Bagi Jemaat: sebuah upaya Pembinaan Warga Gereja Di Masa Pandemic Covid-19
Keywords:
Online Cell Group, PWG, Covid-19 Pandemic, Significance, Kelompok Sel Daring, PWG Pandemi Covid-19, SignifikansiAbstract
AbstractIndonesia is also one of the countries affected by the Covid-19 pandemic. This disease is troubling the whole community, especially the government, covid-19 is able to paralyze all activities in the community, so the government and health services in Indonesia carry out management for the community, namely by social restrictions, reducing interactions outside the home, and complying with health protocols. So in the midst of a pandemic the use of internet-based technology is increasing, especially worship activities such as cell groups that have been packaged online, this is an effort to foster church members to build intensive communication to review the spiritual growth of the congregation and continue to pay attention to the condition of the congregation in any situation. The method used in this research is descriptive qualitative. The author collects data related to the title of writing by using a library approach. This cell group activity is important because through this fellowship the spirituality of the congregation can be awakened, but due to the Covid-19 pandemic situation, without eliminating all church responsibilities, one of the solutions the author found is to do it online, thus the importance of this online cell group is the congregation. continue to be accompanied, nurtured, guided in the growth of his faith and progress to become a mature believer even in the midst of a crisis situation. AbstrakIndonesia juga merupakan salah satu negara terdampak pandemi wabah Covid-19. Penyakit ini meresahkan seluruh masyarakat terkhususnya pemerintah, Covid-19 mampu melumpuhkan semua aktivitas di kalangan masyarakat, maka pemerintah serta dinas kesehatan di Indonesia melakukan penatalaksanaan bagi masyarakat, yaitu dengan pembatasan sosial mengurangi interaksi di luar rumah, dan mematuhi protokol kesehatan. Maka ditengah pandemi pemanfaatan teknologi berbasis internet sangat meningkat, terkhususnya kegiatan peribadatan seperti kelompok sel yang sudah dikemas secara daring, hal ini menjadi upaya pembinaan warga gereja membangun komunikasi secara intensif untuk meninjau pertumbuhan spiritual jemaat dan tetap terus memperhatikan keadaan jemaatnya dalam situasi apapun. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penulis mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan judul penulisan dengan menggunakan pendekatan kepustakaan. Kegiatan kelompok sel ini penting karena melalui persekutuan ini kerohanian jemaat dapat terbangun namun dikarenakan situasi pandemi Covid-19 ini muncul, tanpa menghilangkan semua tugas tanggung jawab gereja, maka salah satu solusi penulis temukan adalah melaksanakannya melalui daring, dengan demikian pentingnya kelompok sel daring ini jemaat tetap terus didampingi, dibina, dibimbing dalam pertumbuhan imannya serta mengalami kemajuan untuk menjadi orang percaya yang dewasa walaupun ditengah situasi krisis.References
Andar, Gunawan. “Peran Pendeta Dalam Mengatasi Kecemasan Jemaat Gereja Kristen
Protestenstan Indonesia Onan Runggu Kecamatan Sipahutar Tapanuli Utara Sumatera Utara.” Chirstian Humaniora 4 (2020): 63–71.
Berutu, Irwanto, dan Harls R Evan Siahaan. “Menerapkan Kelompok Sel Virtual di Masa
Pandemi Covid-19.” E-Journal.Sttpaulusmedan.Ac.Id 3, no. 1 (2020): 53–65. http://e-journal.sttpaulusmedan.ac.id/index.php/sotiria.
Daniel Sutoyo. ““Komunitas Kecil Sebagai Tempat Pembelajaran Gaya Hidup Kristen.”
ANTUSIAS: Jurnal Teologi dan Pelayanan 2 2 (2012): 1–26.
Fransiskus Irwan Widjaja. “Menstimulasi Praktik Gereja Rumah di Tengah Pandemic Covid-
” Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 6 (2020): 135–136.
Handayani, Rina Tri, Dewi Arradini, Aquartuti Tri Darmayanti, Aris Widiyanto, dan Joko Tri
Atmojo. “Pandemi covid-19, respon imun tubuh, dan herd immunity.” Jurnal Ilmiah Stikes Kendal 10, no. 3 (2020): 373–380.
Harls Evan Siahaan. “Karakteristik Pentakostalisme Menurut Kisah Para Rasul.” DUNAMIS
(Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani) (2017): 12–28.
Hosea, Amos. “Fenomena Kelompok Sel (Cell Group) Dalam Gereja Lokal.” Diegesis: Jurnal
Teologi 3, no. 2 (2019): 1–11.
Irwanto Berutu dan Harls E.R. Siahaan. ““Menerapkan Kelompok Sel Virtual Di Masa Pandemi
Covid-19.” Sotiria: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 3 (2020): 59.
Kartini, KArtono. Pengantar Metodologi Research Sosial. Bandung: Alumni Bandung, 1980.
Larry Stockstill. Gereja Sel. Jakarta: Metanoia, 2000.
Lubis, Bernard. “Pengaruh Kelompok Sel Terhadap Pertumbuhan Jemaat Di Gereja
Perhimpunan Injili Baptis Indonesia.” Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan 5, no. 3 (2019): 1689–1699. file:///C:/Users/user/Downloads/726-1373-1-SM.pdf.
Peter Wagner. Your Church Can Grow. Venture: Regal Books, 1984.
RI, Menteri Agama. “Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Ibadah Dan Perayaan Natal Di Masa
Pandemi Covid.19” (2020): 4–6.
Robert E. Colleman. Rencana Agung Penginjilan. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2016.
Ruth F.Seland. Pedoman Pembinaan Waga Jemaat. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1994.
Sukamto. Rahasia Keberhasilan Gereja. Yogyakarta: Andi, 2006.
Susanto Dwi Raharjo. “Konstruksi Teologis Gereja Digital : Sebuah Refleksi Biblis Ibadah
Online di Masa Pandemi Covid-19.” Epigraphe: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 4 (2020): 13–16.
Suyanto, Bagong. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta, 2015.
Watchman Nee. Pekerja Kristus. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2000.
Yusuf Progo Yuono. “PERTUMBUHAN GEREJA DI MASA PANDEMI.” Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray 65, no. 2 (2020): 229–233.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Setiap naskah yang diterima harus menyertakan "Copyright Transfer Form" sebelum penerbitan artikel.
Caraka (Jurnal Teologi Biblika dan Praktika) by https://ojs.sttibc.org/index.php/ibc/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.