Implikasi Kekudusan Seksualitas Terhadap Hubungan Manusia Dengan Allah

Authors

  • Angilata Kebenaran Halawa Sekolah tinggi Teologi Tawangmangu
  • Firman Panjaitan STT Tawangmangu

Keywords:

God, God's holiness, Sexuality, The Holiness of, Allah, Kekudusan Allah, Seksualitas, Kekudusan Seksualitas Sexuality,

Abstract

AbstractAllah is the creator who gives life and everything in this world is the result of His creation, including the issue of sexuality. Sexuality is a very important thing to consider. Because in the beginning, God created man to be very good. In this modern era, most people fail in the problem of sexuality, because they can not restrain themselves and are caused by promiscuity. Then what should be done? In this study, the author will try to explain how important sexuality and His relationship with a holy God are. If God is holy, then sexuality must also be holy and has been blessed by God through God's servants. Through this research, everyone can appreciate sexuality as sacred before God.AbstrakAllah adalah pencipta yang memberi kehidupan dan segala sesuatu di dunia ini adalah hasil ciptaan-Nya, termasuk masalah seksualitas. Seksualitas adalah hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Karena pada mulanya, Tuhan menciptakan manusia dengan sangat baik. Di era modern ini, kebanyakan orang gagal dalam masalah seksualitas, karena tidak bisa menahan diri dan disebabkan oleh pergaulan bebas. Lalu apa yang harus dilakukan? Dalam penelitian ini, penulis akan mencoba menjelaskan betapa pentingnya seksualitas dan hubungan-Nya dengan Tuhan yang kudus. Jika Tuhan itu kudus, maka seksualitas juga harus kudus dan telah diberkati Tuhan melalui hamba-hamba Tuhan. Melalui penelitian ini, setiap orang dapat menghargai seksualitas sebagai yang kudus dihadapan Allah.

References

Berkhof, Louis. Teologi Sistematika Jilid 4. Surabaya: Momentum, 2001.

Ellens, J. Harold. Sex In The Bible : A New Consideration. United States Of America: Praeger Publisher, 2006.

Halawa, Junius. “Seks Menurut Alkitab Sebagai Kontribusi Bagi Pengajaran Gereja Masa Kini.” Scriptura Teologi Dan Pelayanan Kontekstual 1 (2019): 174.

Israel, Dalam Kepercayaan. “Te Deum 04 / 2 Tradisi Pemberian Kanaan Dan Pemilihan” (N.D.): 247–261.

Lasor W.S., Dkk. Pengantar Perjanjian Lama 1. Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 2008.

Natar, Asnath N, Teologi Universitas, And Kristen Duta. “Perempuan Dalam Kitab Hosea” (N.D.)

Payung, Baran Rante. “Pernikahan, Katekisasi, dalam Gereja.” (N.D.).

Prayitno, Agus. “Pemahaman Pembangunan Doktrin Kekudusan Allah Bagi Mahasiswa Teologi” (2011): 7.

Prince, Derek. Pernikahan Ikatan Yang Kudus. Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil Immanuel,1992.

Roberts, Graham. Kawin Campur Dan Campur Tangan Tuhan. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2007.

Ross, Ruth Schafer Dan Freshia Aprilyn. Bercerai Boleh Atau Tidak? Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 2012.

Setiadi, Made Nopa. Immorality : Sebuah Studi Biblika-Sistematis. Bengkulu: Permata Raflesia, 2020.

Sitorus, Herowati. “Jemaat Yang Kudus Sebagai Reinterpretasi Kehadiran Allah” 1, No. 1 (2017): 85–100.

Suwarni, Linda. “Hubungan Antara Lovestyle , Sexual Attitudes , Gender Attitude Dengan Perilaku Seks Pra-Nikah,” No. 111 (2012): 1–11.

Wibowo, Gandi. “Asimilasi Dan Akulturasi Penyembahan Baal Di Bangsa Israel: Pendekatan Sosio Teologis Menurut Teori Multi Stage Assimilation Milton M. Gordon.” Voice 1, No. 1 (2021): 18–30.

Wright, Christopher. Hidup Sebagai Umat Allah: Etika Perjnajian Lama. Jakarta: Gunung Mulia, 2007.

Downloads

Published

2021-11-23

How to Cite

Halawa, A. K., & Panjaitan, F. (2021). Implikasi Kekudusan Seksualitas Terhadap Hubungan Manusia Dengan Allah. CARAKA: Jurnal Teologi Biblika Dan Praktika, 2(2), 175–187. Retrieved from https://ojs.sttibc.ac.id/index.php/ibc/article/view/67